Selasa, 11 Oktober 2011

ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN


Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan , arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.



 Contoh bangunan
yang di hasilkan
oleh seorang arsitektur















Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah ilmu lingkungan atau ekologi. Ilmu lingkungan adalah cabang dari ilmu biologi.



































Jadi intinya jika seorang arsitek membangun sebuah banguan, maka arsitek tersebut harus memperhatikan lingkungan sekelilingnya. Dengan maksud, agar tidak merusak lingkungan paling tidak meminimalisasikan kerusakan yang terjadi pada lingkungan tersebut. Banyak dampak yang terjadi jika pembangunan di lakukan tanpa menjaga lingkungan sekitarnya. Contohnya seperti global warming, banyak makhluk hidup lain punah karena penebangan pohon yg liar dan tidak berperasaan, sampah dimana mana dan masih banyak lagi.


Karena itu arsitek harus memperhatikan dan manejaga lingkungan ketika ia hendak merencanakan untuk membangun di suatu lingkungan itu sendiri.